Wilayah formal adalah bagian dari perwilayahan yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama. Karakteristik bersama mungkin merupakan bahasa umum, kegiatan ekonomi, seperti produksi tanaman tertentu, atau karakteristik fisik, seperti iklim suatu daerah. Sedangkan untuk arti wilayah fungsional adalah wilayah yang diorganisasikan untuk berfungsi secara politis, sosial, dan ekonomis sebagai satu kesatuan. Daerah fungsional dipusatkan pada titik fokus yang menghubungkan daerah lain dengan berbagai sistem, seperti transportasi, komunikasi, atau kegiatan ekonomi. Kota dapat dianggap sebagai wilayah fungsional karena jalan raya, jalur kereta api, kereta bawah tanah, dan bus memindahkan orang dari pinggiran kota ke daerah pusat kota. Wilayah dan perwilayahan adalah area kohesif yang homogen dalam kriteria penetapan tertentu dan dibedakan dari daerah atau wilayah lainnya dengan berbagai kriteria. Konstruksi intelektual yang diciptakan oleh pemilihan fitur yang relevan dengan masalah tertentu dan mengabaikan fitur lain yang dianggap tidak relevan. Batas wilayah ditentukan oleh homogenitas dan kekompakan bagian. Konsep pusat pertumbuhan wilayah formal dan fungsional saat ini digunakan dalam analisis, perencanaan, dan administrasi banyak program publik nasional dan internasional. Regionalisme, atau kesadaran regional, korelasi ideologis dari konsep yang berkembang dari rasa identitas di dalam kawasan, penting dalam banyak analisis historis, politik, dan sosiologis. Dalam hal ini, misalnya wilayah dalam arti desa dengan wilayah kota, keduanya memiliki hubungan saling ketergantungan, desa berfungsi sebagai pemasok bahan baku ke kota, sedangkan kota berfungsi sebagai pusat melayani kebutuhan berupa hasil industri ke penduduk desa. Contoh Wilayah Formal dan Fungsional Adapun untuk memberikan penjelasan lebih lengkap berikut ragam contoh yang dapat dikemukakan untuk wilayah fungsional dan formal. Antara lain; Wilayah Formal Wilayah Formal Wilayah formal banyak ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan fisik alam, biotik kehidupan, dan sosial kemasyarakatan, diantaranya yaitu Wilayah formal berdasarkan kenampakan areal fisik Misalnya Gunung dan pegunungan Sungai, DAS, dan rawa Relief berbentuk antiklinal, sinklinal, patahan, dan lipatan Wilayah formal berdasarkan kenampakan arealbiotik Misalnya Hutan-hutan. Daerah pertanian dan perkebunan. Daerah sawah, tegal, dan ladang. Wilayah formal berdasarkan kenampakan areal sosial Misalnya Kelompok RT, RW, dan kelurahan. Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota. Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam. Wilayah Fungsional Wilayah Fungsional Contoh wilayah fungsional, antara lain Wilayah Metropolitan Contoh terbesar dari wilayah fungsional adalah wilayah metropolitan, dan kita dapat memikirkan kota yang menjadi basis metropolitan sebagai pusat atau titik fokus wilayah tersebut. Kota utama dalam area metropolitan adalah tempat sebagian besar perdagangan dan aktivitas berlangsung, menjadi bagian terpadat dari wilayah fungsional. Pusat kota terhubung ke bagian terluar wilayah dengan rute transportasi, rute perdagangan, dan komunikasi. Orang-orang bepergian setiap hari dari daerah sekitarnya ke kota untuk melakukan kegiatan ekonomi di pusat kota. Pusat kota yang mengelilingi wilayah metropolitan dapat melakukan banyak fungsi berbeda seperti pendidikan, pekerjaan, dan hiburan. Distrik Sekolah Distrik sekolah dapat dianggap sebagai daerah fungsional yang berpusat di sekitar sekolah didasarkan pada sejumlah sekolah tertentu, yang merupakan pusat untuk wilayah fungsional. Berbagai sekolah dan distrik sekolah akan melayani anak-anak dari lingkungan sekitarnya, berdasarkan faktor-faktor seperti populasi dan lokasi geografis. Para siswa harus pergi ke sekolah mereka setiap hari, dan sejumlah rute transportasi yang berbeda menghubungkan hub pusat sekolah ke rumah-rumah para siswa dan daerah sekitarnya. Kehadiran sekolah dalam jumlah yang lebih besar sering kali menarik lebih banyak penduduk ke suatu daerah, sehingga distrik sekolah tetap terikat dengan pertumbuhan populasi di wilayah geografis yang lebih luas. Sementara sekolah dapat berpotensi melayani berbagai siswa dari berbagai latar belakang dan etnis, analisis demografi distrik sekolah menunjukkan bahwa distrik sekolah sering jauh lebih homogen daripada kota, negara bagian, dan kabupaten secara keseluruhan. Bank Cabang Bank cabang ada untuk memberikan layanan kepada orang-orang yang tinggal jauh dari kantor pusat atau cabang rumah bank, menangani transaksi perbankan untuk orang-orang di rumah di komunitas mereka sendiri. Dalam sistem perbankan cabang, bank utama akan membuat banyak cabang berbeda yang mencakup berbagai wilayah geografis sesuai dengan kebutuhan penduduk di wilayah tersebut. Bank cabang dapat dianggap sebagai wilayah fungsional karena bank utama berfungsi sebagai titik fokus atau pusat utama sistem, dan bank cabang yang didistribusikan di seluruh wilayah berinteraksi dengan bank utama. Perhatikan bahwa daerah fungsional dapat dibagi lagi menjadi daerah yang lebih contoh, cabang-cabang bank lokal bertindak sebagai pusat pusat subregion itu, meskipun mereka adalah bagian dari wilayah fungsional yang lebih besar yang mencakup seluruh perusahaan perbankan. Pusat Perbelanjaan/Department Store Department store dan pusat perbelanjaan adalah contoh daerah fungsional berdasarkan belanja untuk barang-barang material. Department storeberupaya melayani sebagai pusat utama bagi warga yang ingin membeli barang di wilayah geografis sekitarnya. Toko akan menargetkan warga yang tinggal paling dekat dengan toko, berharap dapat menarik mereka. Orang-orang yang berada sangat jauh dari jangkauan toko mungkin memilih untuk pergi ke department storelain untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan. Department store terhubung ke rumah, bisnis, dan layanan di sekitarnya dengan jaringan transportasi dan rute perdagangan. Pusat perbelanjaan bekerja mirip dengan department store, tetapi alih-alih menjadi toko tunggal, mereka adalah konglomerasi dari banyak toko yang berbeda yang terletak di satu area. Pusat perbelanjaan itu sendiri adalah pusat utama dari wilayah fungsional, dan toko-toko di sana akan memanfaatkan kehadiran toko-toko lain untuk menarik perhatian pelanggan di wilayah sekitarnya. Pelabuhan Pelabuhan dan pelabuhan juga merupakan contoh daerah dapat dianggap sebagai pusat pusat wilayah pesisir. Pelabuhan sering menangani industri seperti perikanan dan perkapalan dan juga berfungsi sebagai basis operasi untuk penciptaan infrastruktur pelabuhan terhubung ke daerah sekitarnya dengan rute perdagangan dan rute komunikasi. Pelabuhan, seperti halnya bandara, melayani wilayah fungsional dengan menangani kedatangan dan kepergian orang di wilayah geografis. Bandara dan pelabuhan sering menyambut wisatawan ke suatu daerah, dan dengan meningkatnya jarak dari bandara, wisatawan akan memiliki pelabuhan lain yang dapat mereka manfaatkan. Kondisi juga berlaku untuk pelabuhan dan pelabuhan sebagai pusat pekerjaan. Karena jarak yang harus ditempuh seseorang ke pelabuhan atau pelabuhan untuk pekerjaan meningkat, orang menjadi lebih mungkin untuk mencari peluang kerja di tempat lain. Demikianlah artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan contoh-contoh wilayah formal dan wilayah fungsional yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberi edukasi bagi segenap pembaca. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah
Kelompokwilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh . answer choices Daerah Karst, Dataran Aluvial, Gumuk Pasir Hutan Hujan, Hutan Musim, Pemukiman Sawah, Pemukiman, Sabana Lembah, Sawah, Pemukiman Gunung, Dataran Aluvial, Pemukiman Question 5 45 seconds Q. Perhatikan wilayah berikut ini ! 1) Provinsi 2) Kota 3) Kota perbelanjaan Wilayah adalah area yang punya karakteristik yang membedakannya dengan wilayah lain. Ada 2 tipe wilayah formal & wilayah fungsional. Perwilayahan adalah penggolongan wilayah berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ada 2 klasifikasi perwilayah formal & perwilayahan fungsional. Pusat pertumbuhan adalah wilayah yang punya pertumbuhan lebih pesat dibanding wilayah sekitarnya. Faktor yang memengaruhi lokasi, SDA, SDM, topografi, dan lainnya. What’s up, Quipperian? Ayo, siapa yang belum terlalu paham dengan materi Geografi yang satu ini? Pasti karena itu kan alasan kamu mampir ke sini. Eits, buat yang merasa sudah jago pun jangan sombong dulu, siapa tahu ada bahan yang terlewat, lho. Makanya, kali ini Quipper Blog mau mengupas tuntas materi wilayah, perwilayahan, dan pusat pertumbuhan ini. Penasaran? Psssttt.. Materi ini penting banget lho! Ia ditanyakan lebih dari 20% di soal UN SMA 2015-2019 dan lebih dari 16% di soal Geografi SBMPTN 2015-2019. Jadi, wajib banget kan kita menguasainya? Langsung saja, ya! A. Pengertian Wilayah Wilayah merupakan suatu area yang punya karakteristik atau sifat khas tertentu yang membedakannya dengan wilayah lainnya. Nah, kalau mau merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, wilayah ialah ruang yang merupakan kesatuan dari geografis, serta segenap unsur-unsur yang ada pada batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan administratif dan atau aspek fungsional. Secara singkat, wilayah merupakan penampakan tertentu yang bersifat khas, Quipperian. Misalnya nih, wilayah kehutanan berbeda dengan wilayah pertanian. Atau wilayah perkotaan tentu berbeda dengan wilayah pedesaan. Nah, wilayah ini tentunya terdiri dari kesatuan ekosistem, baik komponen biotik dan abiotik di dalamnya. Komponen biotik bisa berupa penduduk, vegetasi, dan hewan. Sementara komponen abiotik bisa berupa iklim, jenis tanah, bentuk lahan, dan lainnya. B. Tipe Wilayah Umumnya, wilayah terbagi ke dalam 2 tipe, yakni wilayah formal dan wilayah fungsional. Apa saja sih, itu? Yuk, baca penjelasannya di bawah ini. a. Wilayah Formal Wilayah ini adalah wilayah yang punya kesamaan dalam kriteria tertentu, baik kriteria fisik atau sosial. Misalnya, suatu wilayah punya kesamaan dalam kegiatan bercocok tanam, maka wilayahnya disebut wilayah pertanian. Atau suatu wilayah punya kesamaan bentuk lahan yang berbukit-bukit, maka wilayah itu disebut wilayah perbukitan atau dataran tinggi. Karakteristik tipe wilayah formal, yaitu Tipe homogenitas, disebut juga homogeneus region, formal region, uniform region. Bersifat statis. Tidak aktif. Terbentuk karena adanya keseragaman kesamaan baik kriteria fisik atau sosial. Wilayah inti umumnya terdapat di bagian tengah. Contoh tipe wilayah formal Wilayah dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, pedesaan Wilayah kapur, gurun, karst Wilayah tropis, subtropis, kutub Wilayah perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan b. Wilayah Fungsional Wilayah ini adalah wilayah banyak diatur oleh beberapa kegiatan dan saling terkait, ditandai adanya interaksi dengan wilayah sekitarnya. Misalnya saja sebuah industri yang didirikan pada suatu wilayah dan karyawan yang tinggal di sekitarnya. Setiap pagi para karyawan ini bekerja menuju pabrik dan sore kembali lagi ke rumah masing-masing. Karakteristik tipe wilayah fungsional, yaitu Tipe hegeronitas, disebut juga functional region, organic region, nodus region. Bersifat dinamis. Aktif. Terbentuk karena adanya kesamaan kenampakan. Merupakan sebuah wilayah yang difungsikan. Ciri-ciri wilayah fungsional Ada arus barang, gagasan, dan manusia. Punya pusat kegiatan yang berhubungan dengan wilayah sekitar. Pusat menjadi pusat pertemuan arus barang, gagasan, dan manusia secara terorganisasi. Ada jaringan jalan tempat berlangsungnya tukar-menukar. Contoh tipe wilayah fungsional Wilayah kota Wilayah industri Wilayah perdagangan Wilayah konservasi II. Perwilayahan A. Pengertian Perwilayahan Perwilayahan regionalisasi merupakan proses penggolongan wilayah berdasarkan ciri-ciri dan kriteria tertentu. Perwilayahan adalah upaya untuk membagi-bagikan permukaan bumi ke dalam sebuah wilayah-wilayah untuk tujuan tertentu. B. Klasifikasi Perwilayahan Umumnya, klasifikasi atau penggolongan perwilayahan dibagi menjadi 2, yaitu perwilayahan formal dan perwilayahan fungsional. Di bawah ini penjelasan lengkapnya, ya. 1. Perwilayahan Formal Perwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik yang sama alias homogen. Biasanya perwilayahan ini ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti administrasi, kondisi fisik, kondisi sosial, atau kondisi ekonomi. Pembatasan wilayah formal biasanya cukup sulit, tapi wilayah inti biasanya mudah dikenali karena punya perbedaan yang mencolok dibandingkan wilayah lainnya. Wilayah inti juga umumnya terletak di bagian tengah yang letaknya strategis, misalnya seperti di daerah subur, persimpangan jalan, atau lembah-lembah sungai. Karena letaknya yang strategis inilah, wilayah tersebut jadi cepat berkembang jadi pusat aktivitas penduduk, baik aktivitas ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun administrasi. Contoh perwilayahan formal adalah pembagian wilayah berdasarkan batas administrasi yang menghasilkan beberapa provinsi. 2. Perwilayahan Fungsional Perwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik berbeda atau heterogen dan biasanya ditentukan oleh hubungan antara bagian-bagian wilayah dengan pusat wilayah. Meski karakteristiknya heterogen, kita tetap bisa menemukan pola keragaman dalam suatu wilayah. Pusat wilayah wilayah yang besar dengan bagian wilayah unit yang lebih kecil saling ketergantungan sehingga terdapat hubungan fungsional di antara keduanya yang tetap diatur oleh pusat wilayah. Semua gerakan interaksi manusia, barang, dan jasa mengarah pada pusat wilayah. Contoh perwilayahan fungsional adalah kota Jakarta provinsi yang terdiri dari beberapa unit kotamadya, kecamatan, kelurahan. Kota Jakarta dan unit-unitnya ini dihubungkan oleh jaringan jalan dan dikelilingi oleh jalan lingkar luar yang menghubungkan unit-unit dengan pusat kota. C. Metode Perwilayahan Nah, Quipperian ada 2 metode perwilayahan atau pembatasan nih yang bisa digunakan. Apa saja, sih? Metode Delineasi Pembatasan Wilayah Formal -> Pembatasan wilayah formal dilakukan dengan “Nilai Bobot Indeks”, yang membatasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria. Misalnya, pembatasan wilayah iklim wilayah tropis, subtropis, kutub berdasarkan letak lintang dan temperatur rata-rata. Metode Delineasi Pembatasan Wilayah Fungsional -> Pembatasan wilayah ini menyangkut hubungan timbal balik antara pusat wilayah dengan beberapa bagian wilayahnya unit wilayah. Misalnya, pembatasan wilayah jalur angkutan umum antara pusat wilayah dengan bagian wilayah. III. Pusat Pertumbuhan A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan merupakan wilayah yang punya pertumbuhan lebih cepat dibanding wilayah lainnya. Biasanya wilayah ini menjadi sumber dari berbagai kegiatan ekonomi dan sangat memengaruhi wilayah sekitarnya. Pusat pertumbuhan ini juga selalu dijadikan acuan pembangunan supaya bisa memengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya, guna terciptanya pemerataan pembangunan. B. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Pusat Pertumbuhan Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi perkembangan dalam wilayah pusat pertumbuhan, antara lain Lokasi Sumber daya alam Sumber daya manusia Topografi Fasilitas penunjang Industri Sosial budaya masyarakat C. Wilayah Pusat Pertumbuhan Indonesia Nah, biar kamu belajarnya bisa lebih mengerti lagi, Quipper Blog akan berikan contoh nyata dari realisasi pembangunan pusat pertumbuhan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas membagi wilayah Indonesia ke dalam 4 regional pembangunan utama dan sepuluh X wilayah pembangunan. Dengan melihat tabel ini, mudah-mudahan kamu jadi lebih mengerti lagi apa itu wilayah pusat pertumbuhan. No Regional Pusat Pertumbuhan Utama Wilayah Pembangunan 1. A Medan I Aceh dan Sumut Pusatnya di Medan II Sumbar, Riau, dan Kep. Riau Pusatnya di Pekanbaru 2. B Jakarta III Jambi, Sumsel, Bengkulu, dan Ba-Bel Pusatnya di Palembang IV Lampung, Jakarta, Jabar, Jateng, Banten, dan DI Yogyakarta Pusatnya di Jakarta VI Kalbar Pusatnya di Pontianak 3. C Surabaya V Jatim dan Bali Pusatnya di Surabaya VII Kalteng, Kaltim, dan Kalsel Pusatnya di Balikpapan dan Samarinda 4. D Makassar VIII NTB, NTT, Sulsel, dan Sultra Pusatnya di Makassar IX Sulteng, Sulut, dan Gorontalo Pusatnya di Manado X Maluku, Maluku Utara, Papua Irian Jaya Pusatnya di Sorong IV. Contoh Soal HOTS Nah, Quipperian, supaya belajar kamu makin afdol, Quipper Blog mau memberi contoh soal HOTS Geografi, nih. Penasaran? Yuk, simak soalnya di bawah ini, ya. Pertanyaan KEK industri di luar Jawa dikhawatirkan tidak menarik bagi investor karena kurang memiliki infrastruktur dasar Sebab Fokus pembangunan KEK Mandalika perlu diperlebar pada wilayah-wilayah sekitarnya untuk meningkatkan range dan threshold yang tinggi. Pilihan jawaban a. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar serta memiliki hubungan sebab akibat b. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar namun tidak memiliki hubungan sebab akibat c. Jika Pernyataan 1 Benar dan Pernyataan 2 Salah d. Jika Pernyataan 1 Salah dan Pernyataan 2 Benar e. Jika kedua pernyataan tersebut Salah Jawaban A Pembahasan Pernyataan 1 benar karena infrastruktur dasar seperti pengolahan ekspor, logistik, pengembangan teknologi, industri, pariwisata, energi & ekonomi lainnya, saat ini fokus pembangunannya masih Jawa sentris dan sedang berkembang menuju Indonesia sentris. Pernyataan 2 juga benar, karena KEK Mandalika sedang fokus pada pembangunan pariwisata dalam hal ini pembangunan Sirkuit Moto GP. Mandalika perlu penghubung antar wilayah untuk menunjang segala kegiatan di Sirkuit nanti seperti penginapan/hotel, transportasi dan lain-lain. Sehingga Mandalika perlu mengembangkan Range jarak satu titik ke titik lain untuk berinteraksi dan Treshold jumlah minimun dari suatu wilayah untuk berkembang. Agar makin paham, Yuk, simak pembahasannya di video ini! Nah, Quipperian sekian ya penjelasan Quipper Blog mengenai wilayah, perwilayahan, dan pusat pertumbuhan. Kalau kamu mau penjelasan yang lebih lengkap lagi tentang materi ini, langsung saja gabung di Quipper Video. Di sana, kamu akan belajar bareng tutor kece yang ngajarin kamu lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Kece banget, kan? Sukses ya, Quipperian!- Konsep wilayah dan pewilayahan tidak bisa lepas dari kajian atau pengertian geografi. Para ahli mengemukakan bahwa konsep wilayah merupakan obyek formal geografi yang menjadi benang merah atau pembeda dengan ilmu-ilmu kebumian dalam buku Perencanaan dan Pengembangan Wilayah 2009 karya Ernan Rustiadi, definisi wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau homogenitas. Sehingga keseragaman tersebut dapat membedakan dari wilayah-wilayah lain di daerah sekitarnya. Wilayah Karaktersitik wilayah bisa berupa kondisi alam, ekonomi, demografi, dan sosial-budaya. Beberapa contoh wilayah yang ada di permukaan bumi antara lain Wilayah hutan hujan tropis region alamiah Amerika latin region budaya Kepulauan Wallacea region fauna Corn belt region pertanian Zona dataran rendah Jakarta region fisiografi Secara umum suatu wilayah terbagi menjadi dua, yaitu Wilayah formal Wilayah ini identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu daerah atau kawasan di muka bumi yang memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dibedakan dari wilayah lain di sekitarnya. Baca juga Hari Ini, Wilayah Berikut Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Wilayah fungsional Suatu kawasan yang terdiri atas beberapa pusat wilayah yang berbeda fungsinya. Contoh jelas dari wilayah fungsional adalah perkotaan. Dilihat dari konsepnya, wilayah perkotaan terdiri atas tiga komponen, yaitu Nodus atau inti, yang merupakan pusat kota Internal area hinterland, wilayah sekitar kota yang fungsinya memasok kebutuhan harian kota tersebut. Eksternal area, merupakan jalur penghubung antara kota wilayah pemasok kebutuhan kota tersebut. Konsep wilayah Secara umum, konsep wilayah dibedakan atas keadaan alamiah dan keadaan tingkat kebudayaan penduduknya. Berikut penjelasannyaView LAW 101 at Tarumanagara University. Nama: Nadia Rafi Nabila Kelas: XII-IPS 1 NO: 24 1. Kelompok wilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh
- Dalam mata pelajaran geografi, konsep wilayah diperkenalkan sebagai daerah atau ruang yang menyimpan kesatuan geografis. Pengertian kesatuan geografis di sini adalah wilayah menyangkut persamaan sebuah wilayah yang ternyata memiliki kekhasan sehingga berbeda dengan wilayah lainnya. Menurut catatan Eko Titis dan Rudi dalam modul Geografi SMA-MA Kelas XII 200999, wilayah adalah sebagian permukaan bumi yang punya karakteristik tertentu sehingga tempat tersebut memiliki perbedaan dengan wilayah lain. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus wilayah pantai yang terletak di dekat laut dan wilayah pegunungan yang terletak di daerah tinggi. Dari sini, bentang alam yang ada di masing-masing wilayah berbeda dan sama-sama menjadi ciri khas untuk keduanya. Jenis-jenis Wilayah Berdasarkan catatan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1997 tentang “Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional”, dijabarkan bahwa wilayah adalah satuan geografis yang tergabung atas unsur terkait di dalam ruangnya. Dari unsur-unsur dan satuan geografis ini, maka batas dan sistem sebuah wilayah bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni wilayah formal dan fungsional. Berikut ini penjelasan mengenai dua klasifikasi tersebut beserta dengan contoh wilayahnya. 1. Wilayah Formal dan ContohnyaDi dalam kajian wilayah formal Uniform Region, terdapat aspek berupa keseragaman yang ada di sebuah lingkup geografis. Oleh karena itu, wilayah formal bisa disebut sebagai wilayah yang terbentuk akibat adanya kesamaan kenampakan, mulai dari fisik permukaan bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, dan penggunaannya. Contoh wilayah formal Wilayah formal berdasarkan kenampakan fisik wilayah pegunungan, dataran rendah, atau dataran tinggi. Wilayah formal berdasarkan kenampakan iklim wilayah beriklim tropis, subtropis, dan lain-lain. Wilayah formal berdasarkan kenampakan vegetasi atau penggunaan lahannya wilayah perkebunan, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Selain terkait kenampakan fisiknya, wilayah formal juga kadang disebut memiliki batas berdasarkan keseragaman pemerintahan. Dari sini, terbentuk wilayah-wilayah berdasarkan pemerintahannya masing-masing, misal Desa Cisolok, Dusun Anjarsari, dan lain-lain. 2. Wilayah Fungsional dan ContohnyaKeseragaman yang membuat wilayah formal statis tidak menjadi aspek pengukuran wilayah fungsional. Dikenal juga dengan Nodal Region, wilayah fungsional lebih mengutamakan perkembangan sebuah daerah. Oleh karena itu, wilayah fungsional punya sifat yang dinamis serta mengikuti perkembangan yang biasanya diisi oleh kelompok masyarakat yang heterogen beragam. Selain itu, wilayah ini juga memiliki empat unsur penting di dalamnya, mulai dari adanya arus barang/ide, adanya pusat pertemuan arus, wilayah semakin luas, dan ada jaring atau rute pertukaran. Untuk contoh wilayah ini, kita dapat melihat Provinsi DKI Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia. Sebagai ibu kota, Jakarta berperan sebagai titik pusat segala informasi, terdapat jaring-jaring jalan dan berfungsi sebagai rute pertukaran, serta terdapat arus ide atau juga Pembagian Wilayah Laut Indonesia & Batas-batasnya secara Geografis Kondisi Geografis Indonesia Nilai Positif Cegah Importasi Omicron Konsep Wilayah dan Tata Ruang Indonesia, Studi Geografi Kelas 12 - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Maria Ulfa
.