Hadis ini juga menjelaskan keutamaan menuntut ilmu syar'i. Keutamaan ini akan diperoleh jika niat yang terpatri di dalam hati benar karena Allah semata. Saking agungnya perkara niat ini, amalan yang hebat ini bisa berubah 180° menjadi sebab nelangsa di akhirat. Rasulullah bersabda,

Abū Tsa'labah al-Khusyani Jurtsūm bin Nāsyir raḍiyallāhu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menetapkan berbagai kewajiban, maka janganlah kalian menyia-nyiakan kewajiban itu. Dia telah menetapkan batasan-batasan hukum, maka janganlah melampauinya.

Lihat pula Jami' Al Ulum wal Hikam, oleh Ibnu Rajab). Sumber: Kitab Arbain An-Nawawi karya Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi Rahimahullah. Demikian Semoga Bermamfaat…. @Wallahu 'alam bishowab…. Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur'an dan Sunnah)
Hadits ini jadi dalil bahwa Allah mewajibkan sesuatu pada hamba. Setiap perintah adalah di tangan Allah. Syariat terbagi menjadi: faraidh (wajib), muharromaat (yang diharamkan), hudud (batasan), dan maskuut 'anha (yang didiamkan). Allah menjadikan yang wajib itu jelas, yang haram itu jelas, batasan Allah juga jelas.
Kali ini kita gali dari hadits Arbain nomor ke-25 berikut ini. Penjelasan Hadits. Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah March 31, 2015 Bacaan Dzikir Pagi; March 31, 2015 Bacaan Dzikir Petang; May 29, 2015 Malam Nisfu Syaban dan Amalan Nisfu Syaban; July 18, 2012 Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan). [HR. Tirmidzi, no. 3540 dan Ahmad, 5:154, 176. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan]. Keterangan hadits - Wa laa ubaali: aku tidak pandang banyaknya dosamu. Penjelasan hadits. Kesimpulan dari hadits Anas bin Malik, maghfirah atau ampunan dosa datang karena tiga sebab: Pertama, cara pandang terhadap dunia, bahwa dunia sangat cepat musnah, fana, menghilang, berkurang, dan hina. Adanya kepedihan berebut dunia dan ketamakan terhadap dunia. Di dalam itu semua terdapat kekeruhan, rasa sakit, dan kesedihan. Akhirnya adalah sirna dan musnah, disusul dengan penyesalan. C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (28) Hadits Arbain Nawawi 31: Kemuliaan Sikap Zuhud atas Duniawi ** 2. Makna Takwa. Misalnya: merubah jumlah rakaat shalat lima waktu, memindahkan puasa Ramadhan ke bulan yang lain, atau melaksanakan ibadah haji di luar kota Mekkah. Maka bid'ah ini merupakan bid'ah yang sesat atau haram.
\n\n\n penjelasan hadits arbain ke 31

(HR. Tirmidzi, dan dia berkata: "Hadits hasan shahih.") Baca Juga: Hadits Arbain Nawawi 31: Kemuliaan Sikap Zuhud atas Duniawi *** C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (29) Selanjutnya berikut ini kami sampaikan beberapa catatan dan keterangan tentang hadits di atas: 1. Semua Terasa Ringan dengan Kehendak Allah. Di antara sifat utama manusia

.
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/238
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/446
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/264
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/696
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/573
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/289
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/360
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/948
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/825
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/380
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/550
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/226
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/663
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/775
  • 6u3knwy0w8.pages.dev/404
  • penjelasan hadits arbain ke 31